Friday, October 16, 2015

HARI BEBAS POLUSI (oleh : aguskarianto)

gambar : agus karianto
            "Hoiiiiiiiiiiiiiii....teman-teman....ayo kumpul semua !!" teriak Pak Sapi kepada teman-temannya yang sedang main-main di tepi sungai.
            "Ayooo...kumpul ke sini....kumpul ke sini....".
            Mendengar ajakan  Pak Sapi maka semua hewan menghentikan aktivitas bermainnya. 
Mereka keheranan. "Ada apa nih kok Pak Sapi menyuruh kita berkumpul ?".
           Namun, tidak begitu lama, seluruh hewan sudah mendekati pak Sapi. Ada anak sapi, anak kambing, Kerbau, si Pus Meong, si Imut Kelinci, dan siJerapah.
        "Hemmm...ada apa sih Kok kita disuruh kumpul, Pak Sapi ?" tanya si Imut Kelinci membuka pembicaraan.
        "Iya...nih Pak Sapi...mengganggu keasyikan kita bermain saja," sela anak kambing.
        "Padahal kita lagi main petak umpet yaaa," sela anak kelinci. 
        "Yaaa...akhirnya teman-teman yang masih sembunyi ikut keluar semua dech."
        "Bahkaaaan... aku tadi sudah melepas baju hendak berenang di sungai....yaa...akhirnya batal dech aku berenang..." kata pak kerbau.
         Pak Sapi tersenyum mendengar keluh kesah teman-temannya. Walaupun mereka merasa dongkol terhadap Pak Sapi tetapi mereka tidak mau melanggar perintahnya.
       "Aku minta pengertianmu ya, teman-teman," kata pak sapi memulai perkataannya   
       "Aku akan mengabarkan berita gembira buat kalian. Sebenarnya berita gembira ini buat kalangan manusia, tapi tidak ada salahnya kalau kita ikut bergembira juga."
      "Memangnya ada apa sih, Pak Sapi? Apakah kita akan mendapat hadiah istimewa yaaa?"
      "Barangkali kita akan diajak rekreasi gratis yaaaa, Pak Sapi?!"
      "Atau kita akan mendapat makanan istimewa? Mungkin  kita akan mendapat bakso, cwimie, rujak cingur, pangsit mie, es krim, nasi rawon....wuaaah enak tenan itu, Pak Sapi."
        "Hemmm....tenang..tenang...dengar dulu  kabar gembira yang akan aku sampaikan," sela Pak Sapi.
       "Teman-teman...di kampung kita sekarang akan mendapat pemimpin yang baru. Konon katanya, pemimpin kita  ini amat merakyat lho. Orangnya sabar. Dia lebih suka mendengarkan keluh kesah warga. Bahkan dia amat mencintai lingkungan dan suka akan kebersihan. Orangnya jujur dan semua warga amat senang bila bisa duduk bersama pemimpin yang baru ini."
        "Memangnya  ada hubungan apa dengan kita, Pak?"
        "Iya...dari dulu yang namanya pemimpin ya memang harus punya sifat begitu, Pak Sapi," kata Pak Jerapah.
        "Seorang pemimpin itu harus punya sifat amanah, cerdas, bisa melindungi rakyatnya, peduli sama kaum bawah termasuk makhluk Tuhan seperti kita-kita ini. Seorang pemimpin itu bukanlah seseorang yang suka obral janji, sombong, takabur, bermulut manis, seakan-akan peduli sama kaum bawah hanya disaat mereka butuh dukungan saat berkampanye, tetapi saat dia terpilih menjadi seorang pemimpin mereka tidak bisa merealisasikan janji-janjinya  , iya khan?"
        "Hehehehehe...iya juga sih...banyak yang bertingkah laku seperti itu, Pak Sapi!" gumam si Jerapah.
        "Benar..benar...benar....kami sudah muak dengan janji-janji melulu!"
        "Semua calon pemimpin tidak bisa dipercaya semuanya! Mereka itu dikatakan pemimpin SOJAM!" teriak si Kelinci.
        "Wuahhh ada-ada saja pemimpin SOJAM? Apa maksudnya, adik kelinci?"
        "Pemimpin SOJAM itu adalah singkatan dari pemimpin yang Suka Obral Janji Melulu!"
         "Hahahahahaha....hahahahhaha...hahahahahaha....Pemimpin SOJAM" teriak semua hewan sambil tertawa terpingkal-pingkal.
         Pak Sapi ikut tersenyum mendengar ada istilah baru tentang jenis pemimpin. 
         "Teman-teman..." kata pak sapi kemudian. 
         "Kali ini Pemimpin kita berbeda. Dia amat merakyat. Dia disenangi rakyat. Dia cerdas. Berbudi luhur. Dia mau mendengar keluhan seluruh warganya. Dia adil tidak pandang bulu siapa salah akan dihukum. Coba lihat sungai di depan kita ! Dulu sungai ini kotor dan berbau, tetapi berkat pemimpin kita maka sungai ini menjadi bersih, ikan-ikan bisa berenang bebas tanpa takut meminum air polusi dan kini kita bisa berenang di sini lagi, khan?"
          Semua hewan membenarkan apa yang dikatakan pak sapi.  Bersihnya sungai adalah salah satu bukti nyata kepemimpinannya.
         "Teman-teman....sebentar lagi kita juga akan menikmati hari dimana kita bebas berjalan di jalan raya tanpa takut menghirup polusi asap. Hari itu tidak ada lagi produksi asap dari kendaraan bermotor. Hari itu semua kendaraan bermotor tidak boleh berkeliaran berjalan di jalanan. Hari itu diharapkan udara di daerah ini benar-benar bersih. Tidak ada asap polusi yang ada di udara kita. Dan yang terpenting kita bebas bermain di jalan raya, bebas berjalan-jalan di jalan raya. Kita hanya diperkenankan naik sepeda. Hari itu kita akan menikmati kedamaian dan bersihnya udara."
          "Horeeee....horeeee....horeeee......kita bebas berjalan-jalan di jalan raya tanpa takut diserempet kendaraan bermotor. Kita bebas berjalan di jalan raya tanpa takut ditabrak mobil. Horeeee...horeee...."
          "Lalu kapan itu akan dilaksanakan , Pak Sapi?" tanya beruang.
          "Pelaksanaannya disesuaikan dengan hari bebas polusi dunia yaitu setiap tanggal 22 September"
          "Horeee....kita akan keliling kota sambil naik sepeda saja, Pak Sapi," kata pak Kambing.
           "Horeee...wah enaknya diadakan setiap hari saja , Pak Sapi agar kita bisa sehat karena setiap hari udara menjadi bersih dan bebas polusi."
           "Wuahh...ya nggak bisa setiap hari, pak Jerapah," kata pak sapi.
           "Memang seharusnya setiap hari kita seminimal mungkin mengurangi asap polusi. Namun, kasihan juga dengan mereka yang menggunakan alat bermotor untuk aktifitas sehari-hari. Sehari tanpa polusi saya kira sudah mewakili dan memberi kesadaran bahwa memang udara yang bebas polusi sangat menyenangkan. Dan kita setidak-tidaknya menjadi sadar bahwa udara yang bersih itu adalah tanggung jawab semuanya."
            "Benar, pak sapi! MENJADIKAN UDARA BERSIH DAN BEBAS POLUSI ITU ADALAH TANGGUNG JAWAB BERSAMA TANPA TERKECUALI. Dan bila udara bersih bebas polusi maka kita juga yang merasakan kebaikannya."
            "Pak sapi, aku ingin bersepeda keliling kota di hari bebas polusi. Dan aku ingin mengajak semua teman-temanku. Bolehkan, Pak?" kata si kambing.
           "Iyaa...silahkan...silahkan kalian mau melakukan aktifitas apa saja di jalan raya atau dimanapun berada. Kalian akan bisa menikmati udara yang bersih tanpa ada polusi udara. Dan kalian pasti akan merasakan betapa nikmatnya udara pemberian Tuhan ini apabila tanpa diganggu atau tanpa tercemar oleh polusi."
            Dan semua hewan gembira dan tidak sabar ingin menikmati hari bebas polusi yang diselenggarakan oleh pemimpin baru mereka yang bukan pemimpin SOJAM lagi..
           "Hooreee....kita siap-siap menyambut hari bebas polusi dunia setiap tanggal 22 September...."






1 comment:

  1. Cerita inspiratif ... terimakasih bisa menjadi cerita menjelang tidur..

    ReplyDelete